LAPORAN PENDAHULUAN PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN
LAPORAN
PENDAHULUAN
PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan
Stase Manajemen Keperawatan
Oleh
Yuli
Yuliani
4012180037
Program Profesi Ners
Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
Bina
Putera Banjar
2018
PERAN
DAN FUNGSI MANAJEMEN
A.
Pengertian
Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan merupakan suatu
bentuk koordinasi dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan
proses manajemen untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan
pelayanan keperawatan.
Kelly dan Heidental (2004) dalam Marquis
dan Huston (2000), menyatakan bahwa manajemen keperawatan dapat didefenisikan
sebagai suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap
yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan
pengendalian
Swanburg (2000) menyatakan bahwa
manajemen keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer yang mengatur
organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan
menjadi proses dimana perawat manajer menjalankan profesi mereka. Manajemen
keperawatan memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana serta
mengelola kegiatan keperawatan.
B.
Prinsip Umum Manajemen Keperawatan
Prinsip-prinsip manajemen secara umum menurut Fayol
terdiri dari:
1. Division of working (pembagian
pekerjaan)
2. Authority and responsibility (kewenangan
dan tanggungjawab)
3. Dicipline (disiplin)
4. Unity of command (kesatuan
komando)
5. Unity of direction (Kesatuan
arah)
6. Subordination of individual to generate interent (kepentingan
individu tunduk pada kepentingan umum)
7. Renumeration of personal (penghasilan
pegawai)
8. Decentralization (desentralisasi)
9. Scala of hierarchy (jenjang
hirarki)
10. Stability of tunnure personal (stabilitas
jabatan pegawai)
11. Equity (keadilan)
12. Esprit de corps (Kesetia kawanan
korps).
Seperti juga prinsip-prinsip
manajemen secara umum, prinsip-prinsip yang mendasari
manajemen keperawatan adalah :
1. Manajemen keperawatan yang berlandaskan perencanaan,
karena melalui fungsi perencanaan pimpinan/pengelola keperawatan dapat
menurunkan risiko terhadap pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang
tidak efektif dan tidak efisien
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan
waktu yang efektif. Manajer/pengelola keperawatan yang menghargai waktu akan
menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan
sesuai waktu dan perencanaan yang ditentukan sebelumnya
3.
Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan
keputusan. Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan
kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan yang tepat diberbagai
tingkat manajerial.
4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan
fokus perhatian manajer/pengelola keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang
pasien lihat, pikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan point utama
dari tujuan keperawatan
5. Manajemen keperawatan harus terorganisir.
Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi pelayanan untuk
mencapai tujuan
6. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen
keperawatan yang meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan
pengendalian pelaksanaan rencana
7. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk
memperlihatkan penampilan kinerja yang baik
8. Manajemen keperawatan menggunakan
komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalah pahaman
dan memberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai
9. Pengembangan staf penting untuk
dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat-perawat pelaksana menduduki posisi
yang lebih tinggi ataupun upaya manajer keperawatan untuk meningkatkan
pengetahuan karyawan.
10. Pengendalian merupakan elemen manajemen
keperawatan yang meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah
dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan
standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki kekurangan
yang ditemukan.
Berdasarkan
prinsip-prinsip diatas maka para administrator dan manajer keperawatan
seyogianya bekerja bersama-sama dalam perencanaan dan pengorganisasian serta
fungsi-fungsi manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
C.
Proses Manajemen Keperawatan
Henry Fayol mengungkapkan ada lima fungsi
manajemen yang meliputi: Planning, Organization, Command, Coordination, dan
Control. Konsep Fayol tersebut dimodifikasi oleh Luther Gullick (Marquis
& Huston, 2000) dalam bentuk tujuh aktivitas manajemen yang meliputi: Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, dan Budgeting.
Marquis dan Huston merangkum konsep yang dikemukakan oleh Fayol dan Gullick
dengan mengungkapkan bahwa proses manajemen keperawatan terdiri dari planning,
organizing, staffing, directing, dan controlling yang membentuk suatu sklus proses manajemen
seperti yang tersaji dalam skema dibawah ini:
Sumber: Gillies, D. A., (1994), Nursing
management : A system approach, Third edition, Philadelphia: WB. Saunders
Company.
Proses manajemen keperawatan
dapat juga dilihat dari pendekatan sistem, yaitu sebagai sistem terbuka dimana
masing-masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi serta dipengaruhi
oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima
elemen utama yaitu input, process, output, control dan mekanisme
umpan balik (Feed back).
Input dari
proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personil, peralatan dan
fasilitas. Process dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer
dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai keperawat pelaksana yang
mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. Output adalah
kualitas dari asuhan pelayanan keperawatan, pengembangan staf dan riset.
Control yang
digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian
keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur standar dan
akreditasi. Mekanisme umpan balik (Feed back) berupa laporan finansial,
audit keperawatan, survey kendali mutu dan penampilan kerja perawat.
D.
Peran dan Fungsi
Manajemen Keperawatan
Menurut
Terry (2010: 9), fungsi manajemen dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating
(pelaksanaan), dan controlling(pengawasan)
1.
Planning (Perencanaan)
1)
Pengertian
Planning (perencanaan) ialah penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan
oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning mencakup kegiatan
pengambilan keputusan, karena termasuk dalam pemilihan alternatif-alternatif
keputusan. Diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke
depan guna merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan untuk masa mendatang.
Pada proses perencanaan, menentukan misi, visi, tujuan, kebijakan,
prosedur, dan peraturan-peraturan dalam pelayanan keperawatan, kemudian membuat
perkiraan proyeksi jangka pendek dan jangka panjang serta menentukan jumlah
biaya dan mengatur adanya perubahan berencana.
2)
Proses Perencanaan
Proses perencanaan berisi langkah-langkah:
(1)
Menentukan tujuan perencanaan;
(2)
Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan;
(3)
Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang;
(4)
Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan; dan
(5)
Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi
hasilnya.
3)
Elemen Perencanaan
Perencanaan terdiri atas dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana
(plan).
(1)
Sasaran yaitu hal yang ingin dicapai oleh individu,
kelompok, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran
memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu
pekerjaan.
(2)
Rencana adalah dokumen yang digunakan sebagai skema
untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal,
dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan,
jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaanya.
4)
Unsur-unsur Perencanaan
Suatu perencanaan yang baik harus menjawab enam pertanyaan yang tercakup
dalam unsur-unsur perencanaan yaitu:
(1) Tindakan apa yang harus dikerjakan, yaitu
mengidentifikasi segala sesuatu yang akan dilakukan;
(2) Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan, yaitu
merumuskan faktor-faktor penyebab dalam melakukan tindakan;
(3) Tindakan tersebut dilakukan, yaitu menentukan tempat
atau lokasi;
(4)
kapan tindakan tersebut dilakukan, yaitu
menentukan waktu pelaksanaan tindakan;
(5) Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, yaitu
menentukan pelaku yang akan melakukan tindakan; dan
(6)Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut, yaitu
menentukan metode pelaksanaan tindakan.
5)
Klasifikasi perencanaan
Rencana-rencana dapat diklasifikasikan menjadi:
(1) rencana pengembangan. Rencana-rencana tersebut
menunjukkan arah (secara grafis) tujuan dari lembaga atau perusahaan;
(2) rencana laba. Jenis rencana ini biasanya difokuskan
kepada laba per produk atau sekelompok produk yang diarahkan oleh manajer. Maka
seluruh rencana berusaha menekan pengeluaran supaya dapat mencapai laba secara
maksimal;
(3) rencana pemakai. Rencana tersebut dapat menjawab
pertanyaan sekitar cara memasarkan suatu produk tertentu atau memasuki pasaran
dengan cara yang lebih baik; dan
(4) rencana anggota-anggota manajemen. Rencana yang
dirumuskan untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan anggota-anggota
manajemen menjadi lebih unggul (Terry, 1993: 60).
6)
Tipe-tipe Perencanaan
Tipe-tipe perencanaan terinci sebagai berikut:
(1)
perencanaan jangka panjang (Short Range Plans), jangka
waktu 5 tahun atau lebih;
(2)
perencanaan jangka pendek (Long Range Plans), jangka
waktu 1 s/d 2 tahun;
(3)
perencanaan strategi, yaitu kebutuhan jangka panjang
dan menentukan komprehensif yang telah diarahkan;
(4) perencanaan operasional, kebutuhan apa saja yang harus
dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan
strategi tersebut;
(5) perencanaan tetap, digunakan untuk kegiatan yang
terjadi berulang kali (terus-menerus); dan
(6)
perencanaan sekali pakai, digunakan hanya sekali untuk
situasi yang unik.
7)
Dasar-dasar Perencanaan yang Baik
Dasar-dasar perencanaan yang baik meliputi:
(1) forecasting, proses pembuatan asumsi-asumsi tentang
apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang;
(2) penggunaan skenario, meliputi penentuan beberapa
alternatif skenario masa yang akan datang atau peristiwa yang mungkin terjadi;
(3) benchmarking, perbandingan eksternal untuk
mengevaluasi secara lebih baik suatu arus kinerja dan menentukan kemungkinan
tindakan yang dilakukan untuk masa yang akan datang;
(4) partisipan dan keterlibatan, perencanaan semua orang
yang mungkin akan mempengaruhi hasil dari perencanaan dan atau akan membantu
mengimplementasikan perencanaanperencanaan tersebut; dan
(5) penggunaan staf perencana, bertanggung jawab dalam
mengarahkan dan mengkoordinasi sistem perencanaan untuk organisasi secara
keseluruhan atau untuk salah satu komponen perencanaan yang utama.
8)
Tujuan Perencanaan
(1)
untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun
karyawan non-manajerial;
(2)
untuk mengurangi ketidakpastian;
(3)
untuk meminimalisasi pemborosan; dan
(4)
untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan
dalam fungsi selanjutnya.
2.
Organizing.
1)
Pengertian
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia
dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai
tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing juga
meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas
yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan
beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke
departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk
memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan aktifitas kepegawaian
yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang terkadang
diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.
2)
Ciri-ciri Organisasi
Ciri-ciri organisasi adalah sebagai berikut:
(1)
mempunyai tujuan dan sasaran;
(2)
mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang
harus ditaati;
(3)
adanya kerjasama dari sekelompok orang; dan
(4)
mempunyai koordinasi tugas dan wewenang.
3)
Komponen-komponen Organisasi
Ada empat komponen dari organisasi yang dapat diingat dengan kata “WERE”
(Work, Employees, Relationship dan Environment).
(1)
Work (pekerjaan) adalah fungsi yang harus dilaksanakan
berasal dari sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
(2) Employees (pegawai-pegawai) adalah setiap orang yang
ditugaskan untuk melaksanakan bagian tertentu dari seluruh pekerjaan.
(3)
Relationship (hubungan) merupakan hal penting di dalam
organisasi. Hubungan antara pegawai dengan pekerjaannya, interaksi antara satu
pegawai dengan pegawai lainnya dan unit kerja lainnya dan unit kerja pegawai
dengan unit kerja lainnya merupakan hal-hal yang peka.
(4)
Environment (lingkungan) adalah komponen terakhir yang
mencakup sarana fisik dan sasaran umum di dalam lingkungan dimana para pegawai
melaksanakan tugas-tugas mereka, lokasi, mesin, alat tulis kantor, dan sikap
mental yang merupakan faktor-faktor yang membentuk lingkungan.
4)
Tujuan organisasi
Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang
tidak terdapat sekarang, tetapi dimaksudkan untuk dicapai pada waktu yang akan
dating melalui kegiatan-kegiatan organisasi (Handoko, 1995: 109).
5)
Prinsip-prinsip organisasi
Williams (1965: 85) mengemukakan pendapat bahwa prinsipprinsip
organisasi meliputi :
(1)
prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang
jelas ;
(2)
prinsip skala hirarki;
(3)
prinsip kesatuan perintah;
(4)
prinsip pendelegasian wewenang;
(5)
prinsip pertanggungjawaban;
(6)
prinsip pembagian pekerjaan;
(7)
prinsip rentang pengendalian;
(8)
prinsip fungsional;
(9)
prinsip pemisahan;
(10)
prinsip keseimbangan;
(11)
prinsip fleksibilitas; dan
(12)
prinsip kepemimpinan.
6)
Manfaat pengorganisasian
Pengorganisasian bermanfaat sebagai berikut:
(1)
dapat lebih mempertegas hubungan antara anggota satu
dengan yang lain;
(2)
setiap anggota dapat mengetahui kepada siapa ia harus
bertanggung jawab;
(3) setiap anggota organisasi dapat mengetahui apa yang
menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan posisinya dalam
struktur organisasi;
(4) dapat dilaksanakan pendelegasian wewenang dalam
organisasi secara tegas, sehingga setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama
untuk berkembang; dan
(5)
akan tercipta pola hubungan yang baik antar anggota
(6)
organisasi, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan
dengan mudah.
7)
Kegiatan dalam fungsi organizing meliputi:
(1) menentukan model penugasan keperawatan sesuai dengan
keadaan klien dan ketenagaan
(2)
Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan
tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
(3) Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan
adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
(4) Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
(5)
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi
yang paling tepat
(6)
mengelompokkan aktivitas-aktivitas untuk mencapai
tujuan dari unit
(7) bekerja dalam struktur organisasi yang telah
ditetapkan dan memahami serta menggunakan kekuasaan dan otoritas yang sesuai.
3.
Actuating (Pelaksanaan)
Pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan
anggota-anggota kelompok sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan
dan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
bersama Terry (1993:62).
4.
Controlling (Pengawasan)
1)
Pengertian Controlling
Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan
penerapan cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2)
Tahap-tahap Pengawasan
Tahap-tahap pengawasan terdiri atas:
(1)
penentuan standar;
(2)
penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan;
(3)
pengukuran pelaksanaan kegiatan;
(4)
pembanding pelaksanaan dengan standar dan
analisa penyimpangan; dan
(5)
pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan.
3)
Tipe-tipe Pengawasan
(1) Feedforward Control dirancang untuk
mengantisipasi masalah-masalah dan penyimpangan dari standar
tujuan dan memungkinkan koreksi sebelum suatu kegiatan
tertentu diselesaikan.
(2)
Concurrent Control merupakan proses dalam aspek
tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu sebelum
suatu kegiatan dilanjutkan atau untuk menjamin ketepatan pelaksanaan
suatu kegiatan.
(3)
Feedback Control mengukur hasil-hasil dari suatu
kegiatan yang telah dilaksanakan.
4)
Kegiatan dalam controlling
Meliputi pelaksanaan penilaian kinerja staf, pertanggungjawaban
keuangan, pengendalian mutu, pengendalian aspek legal dan etik serta
pengendalian profesionalisme asuhan keperawatan.
DAFTAR PUATAKA
Kontoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan.Yogyakarta: Nuha
Medika.
Gillies, D. A. 1994. Nursing management : A
system approach ,Third edition .Philadelphia: WB. Saunders
Company.
Kron & Gray. 1987. The management of patiEnt care putting
leadershipskill to work. Philadelphia: WB. Saunders Company.
Marguis
& Huston. 2000. Leadership role and management in
nursing: theory and application. Philadelphia: Lippincott.
Sullivan.
1989. Effective management in nursing. California: Addison-Wesley
Publishing Company.
Swamburg.
1999. Management and leadership for nurse manager. Boston: Jones and
Barlett Publishers.
Tappen &
Ruth. 1998. Essentials of nursing leadership and management. Philadelphia:
FA. Davis Company.
Komentar
Posting Komentar