LAPORAN PENDAHULUAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN
LAPORAN
PENDAHULUAN
METODE
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan
Stase Manajemen Keperawatan
Oleh
Yuli
Yuliani
4012180037
Program Profesi Ners
Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
Bina
Putera Banjar
2018
Metode
Penghitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan
Berikut ini akan
dipaparkan beberapa pedoman dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan di
ruang rawat inap
1.
Metode
Rasio (SK Menkes RI No. 262 Tahun 1979).
metode penghitungan
dengan cara rasio menggunakan jumlah tempat tidur sebagai pembanding dari
kebutuhan perawat yang diperlukan. Metode ini paling sering digunakan karena
sederhana dan mudah. Kelemahan dari metode ini adalah hanya mengetahui jumlah
perawat secara kuantitas tetapi tidak bisa mengetahui produktivitas perawat di
rumah sakit dan kapan tenaga perawat tersebut dibutuhkan oleh setiap unit di
rumah sakit. Metode ini bisa digunakan jika kemampuan dan sumber daya untuk
perencanaan tenaga terbatas, sedangkan jenis, tipe, dan volume pelayanan
kesehatan relatif stabil.
Rasio
jumlah tempat tidur dan kebutuhan perawat
Rumah sakit
|
Perbandingan
|
|
KELAS
A DAN B
|
TT: Tenaga Medis
TT: Tenaga
Keperawatan
TT: Nonkeperawatan
TT: Tenaga Nonmedis
|
= (4-7): 1
= 1:1
= 3:1
= 1:1
|
KELAS
C
|
TT: Tenaga Medis
TT: Tenaga
Keperawatan
TT: Nonkeperawatan
TT: Tenaga Nonmedis
|
= 9:1
= (3-4) : 2
= 5:1
= 3:4
|
KELAS
D
|
TT: Tenaga Medis
TT: Tenaga
Keperawatan
TT: Tenaga Nonmedis
|
= 15 : 1
= 2 : 1
= 6 : 1
|
|
|
|
2.
Metode
Need.
Metode ini dihitung
berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja. Untuk menghitung kebutuhan tenaga,
diperlukan gambaran tentang jenis pelayanan yang diberikan kepada pasien selama
di rumah sakit. Sebagai contoh untuk pasien yang menjalani rawat jalan, ia akan
mendapatkan pelayanan, mulai dari pembelian karcis, pemeriksaan perawat/dokter,
penyuluhan, pemeriksaan laboratorium, apotek dan sebagainya. Kemudian dihitung
standar waktu yang diperlukan agar pelayanan itu berjalan dengan baik.
a.
Hudgins.
Penghitungan kebutuhan
tenaga keperawatan di ruang rawat jalan menggunakan metode dari Hudgins, yaitu
menetapkan standar waktu pelayanan pasien rawat jalan, yaitu
Standar
waktu pelayanan pasien rawat jalan
Kegiatan
|
Lama waktu (menit)
untuk pasien
|
|
Baru
|
Lama
|
|
Pendaftaran
Pemeriksaan dokter
Pemeriksaan asisten dokter
Penyuluhan
Laboratorium
|
3
15
18
51
5
|
4
11
11
0
7
|
Penghitungan
menggunakan rumus:
b. Douglas.
Untuk pasien rawat inap
standar waktu pelayanan pasien rawat inap sebagai berikut.
1)
Perawatan minimal
memerlukan waktu: 1−2 jam/24 jam.
2)
Perawatan intermediet
memerlukan waktu: 3−4 jam/24 jam.
3)
Perawatan maksimal/total
memerlukan waktu: 5−6 jam/24 jam.
Penerapan
sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut adalah sebagai berikut.
1)
Kategori I: perawatan
mandiri.
a)
Dapat melakukan
kebersihan diri sendiri, seperti mandi dan ganti pakaian.
b)
Makan, dan minum
dilakukan sendiri.
c)
Pengawasan dalam
ambulasi atau gerakan.
d)
Observasi tanda vital
setiap sif.
e)
Pengobatan minimal,
status psikologi stabil.
f)
Persiapan prosedur
pengobatan.
2)
Kategori II: perawatan
intermediate.
a)
Dibantu dalam
kebersihan diri, makan dan minum, ambulasi.
b)
Observasi tanda vital
tiap 4 jam.
c)
Pengobatan lebih dari
satu kali.
d)
Pakai kateter Foley.
e)
Pasang infus
intake-output dicatat.
f)
Pengobatan perlu
prosedur.
3)
Kategori III: perawatan
total.
a)
Dibantu segala
sesuatunya, posisi diatur.
b)
Observasi tanda vital
tiap 2 jam.
c)
Pemakaian slang NG.
d)
Terapi intravena.
e)
Pemakaian suction.
f)
Kondisi
gelisah/disorientasi/tidak sadar.
Catatan:
·
dilakukan satu kali
sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya dilakukan oleh perawat yang sama
selama 22 hari;
·
setiap pasien minimal
memenuhi 3 kriteria berdasarkan klasifikasi pasien;
·
bila hanya memenuhi
satu kriteria maka pasien dikelompokkan pada klasifikasi di atasnya.
Douglas menetapkan jumlah perawat yang
dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi pasien, di mana
masing-masing kategori mempunyai nilai standar per sif, yaitu :
Jumlah Pasien
|
Klasifikasi Pasien
|
||||||||
Minimal
|
Parsial
|
Total
|
|||||||
P
|
S
|
M
|
P
|
S
|
M
|
P
|
S
|
M
|
|
1
|
0,17
|
0,17
|
0,17
|
0,17
|
0,17
|
0,17
|
0,17
|
0,17
|
0,17
|
2
|
0,34
|
0,34
|
0,34
|
0,34
|
0,34
|
0,34
|
0,34
|
0,34
|
0,34
|
3
|
0,51
|
0,51
|
0,51
|
0,51
|
0,51
|
0,51
|
0,51
|
0,51
|
0,51
|
3.
Metode
Demand.
Cara demand adalah perhitungan jumlah
tenaga menurut kegiatan yang memang nyata dilakukan oleh perawat. Setiap pasien
yang masuk ruang gawat darurat dibutuhkan waktu sebagai berikut:
a. Untuk
kasus gawat darurat : 86,31 menit.
b. Untuk
kasus mendesak : 71,28 menit.
c. Untuk
kasus tidak mendesak : 33,09 menit
Jenis Pelayanan
|
Rata-rata jam
perawatan/hari/pasien
|
Nonbedah
|
3,4
|
Bedah
|
3,5
|
Campuran bedah dan
nonbedah
|
3,5
|
Postpartum
|
3
|
Bayi baru lahir
|
2,5
|
4.
Metode
Gilles.
a.
Rumus
kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit perawatan adalah:
Keterangan:
A = rata-rata
jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata
jumlah pasien/hari
C = jumlah
hari/tahun
D = jumlah hari libur
masing-masing perawat
E = jumlah jam
kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam
perawatan yang diberikan perawat per tahun
G = jumlah jam
perawatan yang diberikan perawat per tahun
H = jumlah
perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
b.
Jumlah
tenaga yang bertugas setiap hari:
Prinsip
perhitungan rumus Gillies:
Dalam memberikan pelayanan
keperawatan ada tiga jenis bentuk pelayanan, yaitu sebagai berikut.
1) Perawatan
langsung, adalah perawatan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pasien
baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien pada perawat dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok,
yaitu: self care, partial care, total care dan intensive care. Rata-rata
kebutuhan perawatan langsung setiap pasien adalah empat jam perhari. Adapun
waktu perawatan berdasarkan tingkat ketergantungan pasien adalah:
· Self
care dibutuhkan ½ × 4 jam : 2 jam
· Partial
care dibutuhkan ¾ × 4 jam : 3 jam
· Total
care dibutuhkan 1−1½ × 4 jam : 4−6 jam
· Intensive
care dibutuhkan 2 × 4 jam : 8 jam.
2) Perawatan
tak langsung, meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana perawatan,
memasang/menyiapkan alat, konsultasi dengan anggota tim, menulis dan membaca
catatan kesehatan, melaporkan kondisi pasien. Dari hasil penelitian RS Graha
Detroit = 38 menit/pasien/hari, sedangkan menurut Wolfe dan Young = 60
menit/pasien/hari dan penelitian di Rumah Sakit John Hopkins dibutuhkan 60
menit/pasien.
5.
Berdasarkan
pengelompokan unit kerja dirumah sakit (Depkes, 2011).
Kebutuhan tenaga
keperawatan (perawat dan bidan) harus memperhatikan unit kerja yang ada di
rumah sakit. Secara garis besar terdapat pengelompokan unit kerja di rumah
sakit sebagai berikut.
a.
Rawat
inap
Berdasarkan klasifikasi
pasien cara perhitungannya berdasarkan:
·
tingkat ketergantungan
pasien berdasarkan jenis kasus;
·
jumlah perawatan yang
diperlukan/hari/pasien;
·
jam perawatan yang
diperlukan/ruangan/hari;
·
jam kerja efektif tiap
perawat atau bidan 7 jam per hari.
Jumlah
tenaga keperawatan yang diperlukan adalah:
Untuk
penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi dengan hari
libur/cuti/hari besar (loss day).
|
Jumlah
tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas nonkeperawatan (non-nursing
jobs), seperti: membuat perincian pasien pulang, kebersihanruangan kebersihan
alat-alat makan pasien dan lain-lain, diperkirakan 25% dari jam pelayanan
keperawatan.
(Jumlah
tenaga keperawatan + loss day ) × 25%
Jumlah
tenaga: tenaga yang tersedia + faktor koreksi
·
Tingkat
ketergantungan pasien:
Pasien diklasifikasikan
dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan terhadap asuhan keperawatan/kebidanan.
1) Asuhan
keperawatan minimal (minimal care), dengan kriteria:
a) kebersihan
diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri;
b) makan
dan minum dilakukan sendiri;
c) ambulasi
dengan pengawasan;
d) observasi
tanda-tanda vital dilakukan setiap sif;
e) pengobatan
minimal, status psikologis stabil.
2) Asuhan
keperawatan sedang, dengan kriteria:
a) kebersihan
diri dibantu makan minum dibantu;
b) observasi
tanda-tanda vital setiap empat jam;
c) ambulasi
dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
3) Asuhan
keperawatan agak berat, dengan kriteria:
a) sebagian
besar aktivitas dibantu;
b) observasi
tanda-tanda vital setiap 2–4 jam sekali;
c) terpasang
kateter Foley, intake dan output dicatat;
terpasang infus;
terpasang infus;
d) pengobatan
lebih dari sekali;
e) persiapan
pengobatan memerlukan prosedur.
4) Asuhan
keperawatan maksimal, dengan kriteria:
a) segala
aktivitas dibantu oleh perawat;
b) posisi
pasien diatur dan observasi tanda-tanda vital setiap dua jam;
c) makan
memerlukan NGT dan menggunakan suction;
d) gelisah/disorientasi.
Jumlah
perawat yang dibutuhkan adalah:
Untuk
penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan:
Hari
libur/cuti/hari besar (loss day)
Jumlah
tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas nonkeperawatan (non-nursing
jobs) seperti contohnya: membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan,
kebersihan alat-alat makan pasien, dan lain-lain diperkirakan 25% dari jam
pelayanan keperawatan.
(Jumlah
tenaga keperawatan + loss day) × 25%
b.
Jumlah
tenaga untuk kamar operasi
Dasar penghitungan
tenaga di kamar operasi:
· jumlah
dan jenis operasi;
· jumlah
kamar operasi;
· Pemakaian
kamar operasi (diprediksi 6 jam per hari) pada hari kerja;
· Tugas
perawat di kamar operasi: instrumentator, perawat sirkulasi (2 orang/tim);
· Tingkat
ketergantungan pasien:
1) Operasi
besar: 5 jam/ operasi;
2) Operasi
sedang: 2 jam/operasi;
3) Operasi
kecil: 1 jam /operasi.
Rumus:
c.
Jumlah
tenaga di ruang penerimaan
1) Ketergantungan
pasien di ruang penerimaan: 15 menit
2) Ketergantungan di
RR: 1 jam
Perhitungan di atas
dengan kondisi: alat tenun dan set operasi dipersiapkan oleh CSSD
d.
Jumlah
tenaga di instalasi gawat darurat
Dasar perhitungan di
gawat darurat adalah:
1. Rata-rata
jumlah pasien per hari
2. Jumlah
jam perawatan per hari
3. Jam
efektif per hari
Ditambah lost day
86/279 × jumlah kebutuhan
e.
Critical
Care
1. Rata-rata
jumlah pasien/hari = 10
2. Jumlah
jam perawatan/hari = 12
Ditambah lost day
86/279 × jumlah kebutuhan
f.
Rawat
Jalan
1. Jumlah
pasien/hari = 100 orang
2. Jumlah
jam perawatan/hari = 15 menit
Ditambah koreksi 15%
g.
Kamar
Bersalin
1. Waktu
pertolongan kala I−IV = 4 jam/pasien
2. Jam
kerja efektif = 7 jam/hari
3. Rata-rata
jumlah pasien setiap hari = 10 orang
Ditambah lost day.
DAFTAR PUSTAKA
DEPKES, RI. 2011. Standar Tenaga
Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta.Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI Jakarta.
Gillies, D.A. (1994). Nursing
management, a system approach. Third Edition. Philadelphia :WB Saunders.
Douglas,
Laura Mae. (1992) The effective
Nurse : Leader and Manager ., 4 Th. Ed,. Mosby -year book, Inc.
https://www.scribd.com/document/284121674/Perhitungan-Tenaga-Keperawatan
Komentar
Posting Komentar