LAPORAN PENDAHULUAN ANALISIS SWOT
LAPORAN PENDAHULUAN
ANALISIS SWOT
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan
Stase Manajemen Keperawatan
Oleh
Yuli Yuliani
4012180037
Program Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
Bina Putera Banjar
2018
ANALISIS SWOT
A. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal peluang dan ancaman yang dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal kekuatan dan kelemahan. Analasis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi (Freddy, 2014).
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.
Menurut Irham Fahmi (2014) Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:
1) Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondis yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
2) Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and weakness (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen,; dan budaya perusahaan.
B. Analisis SWOT
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT Freddy (2014) yaitu :
1. Strengths (faktor kekuatan)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar
Kekuatan internal organisasi menyangkut situasi dan kondisi, yaitu potensi yang dimiliki, seperti:
a. Cita-cita, kebijakan
b. Tugas pokok, fungsi dan sasaran
c. Filosofi dan tata nilai
d. Jumlah personel, keterampilan dan pengalaman
e. Tingkat kesetiakawanan personel
f. Teknologi yang dimiliki
2. Weaknesses (faktor kelemahan)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.
Berbagai kondisi internal yang melemahkan atau kurang kondusifnya upaya mengejar visi/misi organisasi, seperti:
a. Buruknya birokrasi organisasi
b. Lemahnya disiplin pegawai
c. Adanya jabatan rangkap
d. Rendahnya kesejahteraan pegawai
e. Lemahnya etos kerja
f. Lemahnya infrastruktur
3. Opportunities (faktor peluang)
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan–kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
Opportunities (faktor peluang) Merupakan faktor eksternal yaitu tersedia pada lingkungan yang harus dimanfaatkan oleh organisasi, seperti
a. Ketersediaan sumber tenaga kerja
b. Kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hokum
c. Kesadaran politik masyarakat
d. Jaminan keamanan
Peluang dapat dikatagorikan dalam tiga tingkatan :
a. Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang pencapaiannya juga kecil
b. Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
c. Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang tercapainya juga besar.
4. Threats (faktor ancaman)
Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat kecenderungan perkembangan (persaingan) dan tidak dapat dihindari. Ancaman juga dapat dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan kemungkinan terjadinya (probability of occurence). Ancaman dapat dikatagorikan :
1. Ancaman utama (major threats), adalah ancaman yang kemungkinan terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini, diperlukan beberapa contingency planning yang harus dilakukan institusi untuk mengantisipasi.
2. Ancaman tidak-utama (minor threats), adalah ancaman yang dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil
3. Ancaman moderat, berupa kombinasi tingkat keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya
Matriks SWOT
S (Strength)
Tentukan faktor2 kekuatan internal
|
W (Weakness)
Tentukan faktor2 kelemahan internal
| |
O (Opportunity)
Tentukan faktor2 peluang eksternal
|
Strategi SO: Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
|
Strategi WO: Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
|
T (Threat)
Tentukan faktor2 ancaman eksternal
|
Strategi ST: Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
|
Strategi WT: Ciptakan strategi yang meminimalkan kelamahan dan menghindari ancaman
|
Analisis SWOT
sd internal
peningkatan kerja
sd eksternal
|
kekuatan (strengths)
1.
2.
|
kelemahan (weaknesses)
1.
2.
|
peluang (opportunities)
1.
2.
|
strategi so: mengandung berbagai alternatif strategi yg bersifat memanfaatkan peluang dgn mendaya gunakan keluaran/ kelebihan yg diminta perusahaan
|
strategi wo:
bersifat memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi kelemahan perusahaan
|
tantangan (threats)
1.
2.
|
strategi st:
katagori alternatif strategi yg memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
|
strategi wt:
katagori alternatif strategi sbg solusi dari assessment atas kelemahan perusahaan dan ancaman yg dihadapi atau usaha menghindari ancaman utk mengatasi kelemahan perusahaan
|
C. Langkah-langkah SWOT
Dalam penyusunan SWOT terdapat empat langkah utama
- Mengidentifikasi strategi yang telah ada sebelumnya. Strategi ini mungkin tidak disusun berdasarkan kebutuhan “usaha” menghadapi gejala perubahan lingkungan eskternal yang ada, melainkan merupakan strategi “warisan” yang telah ada sejak lama.
- Mengidentifikasi perubahan-perubahan lingkungan yang dihadapi oleh “usaha” dan masih mungkin terjadi di masa mendatang.
- Membuat cross tabulation antara strategi yang ada saat ini dengan perubahan lingkungan-usaha yang ada.Menentukan katagorisasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan penilaian apakah strategi yang saat ini ada masih sesuai dengan perubahan lingkungan-bisnis di masa mendatang : Jika masih sesuai strategi tersebut menjadi kekuatan/peluang; kalau sudah tidak sesuai , maka strategi itu merupakan kelemahan.
D. Pengertian Strategi
Strategi yaitu rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumber daya serta berbagai aktivitas untuk menghadapi lingkungan, memperoleh keunggulan bersaing, dan mencapai tujuan perusahaan. Keunggulan bersaing (competitive advantege) adalah hal yang membedakan suatu perusahaan dari perushaan lain dan member ciri khas bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar konsumen. Inti perumusan strategi adalah menentukan bagaimana perusahaan kita akan berbeda dengan perusahaan lain (Richard L. Daft, 2010).
Ada Empat Tingkatan Strategi
- Enterprise Strategy. Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
- Strategi Korporat. Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.
- Strategi Bisnis. Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasar di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
- Strategi Fungsional. Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Strategi fungsional dibagi menjadi 3 :
a. Strategi fungtional ekonomi, yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
b. Strategi fungtional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.
c. Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah.
Jenis-Jenis Strategi :
- Strategi Integrasi. Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing.
- Strategi Intensif. Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.
- Strategi Diversifikasi. Ada tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak seperti di atas, disebut diversifikasi konglomerat.
- Strategi Defensif. Organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kinerja yang sedang menurun. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.
- Strategi Umum Michael Porter. Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum.
E. Menentukan Strategi Berdasarkan Analisis SWOT
Setelah hasil analisis SWOT dilakukan yang menghasilkan faktor-faktor internal (Kekuatan / Strengths dan Kelamahan / Weaknesses ) dan eksternal ( Peluang / Opportunities dan Ancaman / Threats ), hasil tersebut digunakan untuk menentukan strategi-strategi, yaitu:
- Startegi SO dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.
- Strategi WO yaitu mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.
- Strategi ST yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkana kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T)
- Strategi WT yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).
faktor-faktor
internal
faktor-faktor
eksternal
|
(S)
( Strengths/
Kekuatan.
|
(W)
Weaknesses / Kelemahan
|
(O)
Opportunities/ Peluang
|
Strategi SO:
mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.
|
Strategi WO:
mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.
|
(T)
Threats/Ancaman
|
Strategi ST:
mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkana kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T).
|
Strategi SO:
mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).
|
F. Metode Survei untuk Analisis SWOT
Untuk mendapatkan informasi dari berbagai narasumber melalui analisis SWOT di atas digunakan metode survey dengan frame sample pihak-pihak (stakeholders) yang bias memberikan penilaian aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja suatu institusi atau lembaga. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan gambaran awal dari peta permasalahan yang dihadapi oleh “usaha” atau “institusi”. FGD harus dilakukan dengan komprehensif artinya melibatkan seluruh stakeholders sehingga peta permasalhaan yang terbentuk telah mewakili seluruh kepentingan stakeholders. Karena sifatnya yang bersumber dari informasi kualitatif , maka pemilihan peserta (nara sumber) yang credible sangat mempengaruhi hasil akhir dari FGD sehingga harus dilakukan dengan beberapa kualifikasi khusus.
2. Pembuatan kuesioner SWOT berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan dalam FGD. Secara umum kuesioner ini memiliki katagorisasi penilaian sebagai berkut:
a. Penilaian faktor internal dan eksternal. Responden memberikan preferensi opininya terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari “usaha” atau institusi pada saat ini dan perkiraan di masa mendatang.
b. Penilaian urgensi. Responden diminta untuk menilai tingkat urgensi faktor tersebut untuk ditangani. Penilaian ini berhubungan dengan skala prioritas dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yang tercermin melalui faktor-faktor yang dinilai.
Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan dengan meranking bobot penilaian pada ”penilaian responden” yang memiliki nilai maksimal 6 dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai di atas median (atau rata-rata dilihat dari persebaran distribusi probabilitasnya) disebut dengan ”kekuatan” pada analisis internal dan disebut ”peluang” pada analisis eskternal. Sebaliknya faktor-faktor yang memiliki nilai penilaian di bawah median disebut dengan ”kelemahan” pada analisis internal dan disebut ”ancaman” pada analisis eksternal.
Suatu kuadran faktor pembangunan dapat dibentuk, yaitu suatu blok yang menjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal pembangunan, dengan kombinasi :
a. Kekuatan-peluang (S-O),
b. Kekuatan-ancaman (S-T),
c. Kelemahan-peluang (W-O) dan
d. Kelemahan-ancaman (W-T).
Sebelum menentukan kuadran, harus dilihat terlebih dahulu uji konsistensi dari pengolahan kuesioner SWOT. Uji konsistensi pengisian kuesioner mensyaratkan dua asumsi utama, yaitu :
a. Untuk Prioritas, rata-rata nilai prioritas seluruh faktor dominan (S/O) > faktor non-dominan (W/T)
b. Untuk Urgensi, rata-rata nilai urgensi faktor non-dominan (W/T) > faktor dominan (S/O)
Menjumlahkan seluruh bobot prioritas dan urgensi sehingga di dapatkan kombinasi nilai dari faktor internal dan eksternal.
G. Pendekatan dalam analisis SWOT
1. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi “usaha” atau institusi yang sesungguhnya.Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
a. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;
Menghitung skor :
1) Masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi.
2) Perhitungan bobot (b) masing-masing faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Penilaian terhadap satu faktor dilakukan dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).
3) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y
4) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.
2. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal.
3. Analisis kuadran dalam SWOT
Keterangan :
a. Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah “usaha” atau organisasi yang kuat dan berpeluang.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah “Progresif”, artinya usaha atau organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat mungkin untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
b. Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
c. Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
d. Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
DAFTAR PUSTAKA
Freddy, R. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramidia Pustaka Utama.
Ferrel, O.C and Harline. 2005. Marketing Strategy. South Western: Thomson Comporation.
Fahmi, Irham. 2014. Analisis laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Komentar
Posting Komentar